Jumat, 21 Agustus 2015

SELAYANG PANDANG PONDOK PESANTREN DARUL FALAH

SELAYANG PANDANG PONDOK PESANTREN DARUL FALAH

A.    BIOGRAFI TGH. ABHAR MUHYIDDIN (PENDIRI PONDOK PESANTREN DARUL FALAH)

TGH. Abhar lahir pada 31 Desember 1926. Beliau adalah putra TGH. Muhyiddin, cucu TGH. Abd. Hamid - seorang tuan guru yang berjasa besar dalam pengembangan islam di kawasan Pagutan dan sekitarnya pada abad ke-19.
TGH. Abhar memulai riwayat pendidikannya dari Sekolah Rakyat (SR) di Pagutan, yang mengantarkannya sebagai generasi terdidik pada masanya. Tamat dari SR beliau melanjutkan belajarnya di Darul Ulum Ampenan. Di madrasah Darul Ulum inilah TGH. Abhar mendalami ilmu agama Islam di bawah asuhan Syeh Abdurrahman Assegaf, salah seorang ulama’ terkemuka pada masa itu.
Selesai belajar di Darul Ulum, beliau melanjutkan pengembaraannya mencari ilmu agama ke tanah Jawa. Bersama dengan TGH. Saleh Hambali Bengkel, beliau berangkat ke Jombang untuk berguru kepada KH. Mustain Ramli. Di Jombang beliau berkonsentrasi untuk mendalami ilmu tasawwuf yaitu dengan menekuni Thariqat Qadiriyah. Sekembalinya dari Jombang, beliau aktif dalam dakwah di Pagutan dan Daerah lainnya, seperti di Jonggat, Bodak, dan lainnya. Beberapa tahun kemudian, beliau kembali ke Jombang untuk mendalami lebih lanjut seluk beluk tarekat, lebih-lebih tarekat Naksabandiyah. KH. Musta’in Ramli Jombang kemudian memberikan ijazah kepada beliau sebagai Mursyid thariqat (pembimbing spiritual).
Setelah mendalami dua aliran thariqat tersebut, beliau kemudian mengembangkan ajaran thariqat Qadiriyah wa Naqsabandiyah di Pulau Lombok, yaitu aliran tariqat yang menggabungkan antara thariqat Qadiriyan dan thariqat Naqsabandiyah. Selain membimbing masyarakat melalui metode tabligh untuk masyarakat umum, TGH. Abhar juga memberikan pelajaran khusus bagi jamaah yang telah mengambil bai’ah thariqat kepada beliau.
Di bidang tasawwuf (thariqat) TGH. Abhar memiliki tidak hanya satu silsilah. Dari dokumen yang ada, ada tiga silsilah yang beliau miliki. Berikut disebut salah satu silsilah yang beliau miliki yang hingga kini di pegang kuat dan di sampaikan kepada jama’ahnya: ( KH. Muhammad Mustain , Syaikh Usman Ishaq, Syaikh Muhammad Ramli, Syaikh Muhammad Khalil, Syaikh Muhammad Habibullah, Syaikh Abdul Karim Banten, Syaikh Ahmad Khatib Sambas, Syaikh Syamsuddin, Syaikh Farah, Syaikh Abdul Fattah, Syaikh Kamaluddin, Syaikh Usman, Syaikh Abdurrahim, Syaikh Abu Bakr, Syaikh Yahya, Syaikh Waliuddin, Syaikh Nuruddin, Syaikh Zainuddin, Syaikh Syarafuddin, Syaikh Hisamuddin, Syaikh Syamsuddin, Syaikh Muhammad al-Hattak, Syaikh Abdul Aziz, Sayyidul Asfiya’ wa Qutb al-Auliya’ Syaikh Abdul Qadir al-Jilani, Syaikh Sa’id al-Mubarak, Syaikh Ibn al-Hasan, Syaikh Ibn al-Faraj, Syaikh Abdul Wahid, Syaikh Abu Bakr, Syaikh Abul Qasim Juneid al-Baghdadi, Syaikh Sirri as-Saqathi, Sayyiduna Samar al-Kazumi, Syaikh Ibnul Ja’far Ali bin Fawas, Syaikh Fawas al-Katimi, Syaikh Ja’far al-Shadiq, Syaikh Muhammad Baqi, Syaikh Zainul Abidin,
Sayyiduna Syaikh Hasan, Sayyiduna Ali, Sayyid al-Wujuh Muhammad SAW[1]).
Ritual ibadah dari tarekat ini adalah memperbanyak zikir kepada Allah Swt. Zikir disini ada dua macam sesuai dengan nama dari pencetusnya. Tarekat qadiriyah menggunakan metode zikir jahar atau keras, maksudnya dengan melafalkan zikir la ilaha illallah dengan suara lantang dan nyaring. Sedangkan tarekat naqsabandiyah menggunakan metode zikir  sir atau pelan, maksudnya lafal zikir dibunyikan dalam hati, lebih banyak peran hati dalam berzikir.
Sesuai dokumen yang ada, sampai saat ini, tercatat lebih dari seratus ribu jamaah yang telah mengambil bai’ah thariqat qadiriyah wan Naqsabandiyah, baik yang mengambil bai’ah pada beliau (TGH. Abhar) maupun pada TGH. Muhammad Mustiadi Abhar yang menggantinya menjadi mursyid setelah beliau wafat.
Selain aktif berdakwah melalui pengajaran ilmu tasawuf (tariqat), TGH. Abhar juga aktif mengajarkan ulumu syari’ah dengan membagun pondok pesantren. Yaitu Pondok Pesantren Darul Falah Pagutan. Pada tanggal 1 Syawal 1413 H / 1993 M TGH. Abhar dipanggil oleh Allah untuk menghadap-Nya. Beliau wafat pada usia 67 tahun.

Karya-karyanya

Sebagai ulama’, TGH. Abhar banyak meninggalkan karya-karya berupa kitab-kitab yang terdiri atas berbagai cabang ilmu. Satu diantaranya sudah diterbitkan, sedangkan yang lainnya masih dalam bentuk manuskrip (tulisan tangan). Diantara karya-karya beliau yang masih terpelihara dengan baik sampai saat ini yaitu:

1.     Najmul Huda
Kitab Najmul Huda berisi tentang ajaran tauhid yang disadur dari kitab-kitab ulama’ penganut mazhab Asy’ariyah. Kitab ini dicetak oleh penerbit “TAUFIQ” Surabaya. Kitab ini disusun dalam bahasa sasak (Pagutan) yang menggunakan nazam (kalimat-kalimat yang menggunakan timbangan dalam bentuk bait) yang berjumlah 169 bait. Yang dibahas dalam kitab ini adalah pokok-pokok aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah seperti, sifat wajib Allah, sifat wajib Rasul, sifat mustahil, sifat ja’iz, malaikat, hari kiamat, dan masalah-masalah lainnya yang wajib diketahui dalam koridor Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah.

2.     Al-Misbah Al-Munawwarah, berisi penjelasan seputar masalah tasawwuf dan ajaran-ajaran thariqat hususnya tariqat Qadiriyah wa Naqsabandiyah. Kitab ini masih berbentuk naskah tulisan tangan, terdiri dari 32 bagian ditambah dengan beberapa lampiran. Isinya antara lain pengantar tentang tariqat, hal ihwal zikir, latha’if dalam ilmu thariqat, ma’rifat, kasf, hakikat, dan lain sebagainya hususnya yang berkaitan dengan doktrin dan ritual dalam thariqat Qadiriyah wa Naqsabandiyah. Kitab yang belum dicetak ini tebalnya mencapai 60 halaman.
3.     Al-Ru’yah Al-Haqqiyah, sebuah karya yang menjelaskan jenis-jenis mimpi yang dapat dikategorikan benar atau dapat dipertanggungjawabkan.
4.     Tsamarah Al-Fikriyah fi Mubahats An-Nahwiyah, merupakan ringkasan materi dalam ilmu nahwu.
5.     Tsamarah Al-Fikriyah fi Mubahats As-Sharfiyah, merupakan ringkasan materi dalam ilmu sharf.
6.     Tsamarah Al-Fikriyah fi Mubahats al-Fiqhiyah, merupakan ringkasan materi dalam ilmu fiqih.
7.     Tsamarah Al-Fikriyah fi Mubahats al-Ushuliyah, merupakan ringkasan materi dalam ilmu usul fiqh.
8.     Tsamarah Al-Fikriyah fi Mubahats al-Arudhiyah, merupakan ringkasan materi dalam ilmu Arud.
9.     Tsamarah Al-Fikriyah fi Mubahats al-Mantiqiyah, merupakan ringkasan materi dalam ilmu mantiq (logika).
10.  Tsamarah Al-Fikriyah fi Mubahats al-Tafsiriyah, merupakan ringkasan materi dalam bidang tafsir.


Murid-muridnya


Selain putra beliau TGH. M. Mustiadi Abhar yang menggantikan beliau sebagai pimpinan Pondok Pesantren Darul Falah sekaligus sebagai Mursyid tariqat qadiriyah wa naqsabandiyah, ada beberapa tuan guru hasil didikan beliau yang berhasil membangun pesantren cabang dan memberikan pengajian-pengajian yang tersebar di berbagai tempat, antara lain:
1.     TGH. Badrul Ihsan (Pagutan)
2.     TGH. Abdul Mu’in (Pengasuh Ponpes Nurul Iman Pagutan)
3.     TGH. M. Zohdi Sanusi (pengasuh Ponpes Hidayatul Muttaqin Pagutan)
4.     TGH. Ikbal Muhyiddin Abhar—putra beliau—(Pagutan)
5.     TGH. Misbahul Munir (alm) Pagutan
6.     TGH. Mahmud (alm), mendirikan Ponpes Darul Hikmah Karang Genteng
7.     TGH. Ulul Azmi (Pengasuh Ponpes Abhariyah Jerneng)
8.     TGH. Ah. Khairil Abrar (pengasuh Ponpes Darun Najah Telagawaru)
9.     TGH. Anwar MZ (pengasuh Ponpen Darunnajah Duman)
10.  TGH. Abdul Manan (alm) Tembelok
11.  TGH. Sirojul Munir (alm) Bajur
12.  TGH. Fawa’id Hariri (alm) mendirikan Ponpes .... Selagalas
13.  TGH. Ahmad Madani (pengasuh Ponpes Al Madaniyah Jempong)
14.  TGH. Mahyudin (dasan Ketujur)
15.  TGH. Muzhar Bukhari (pengasuh Ponpes .... Dasan Ketujur)
16.  TGH. Munir (kekeri)
17.  TGH. Abdul Halim (Aikmel)
18.  TGH. Hasan Basri (Pringgarata)
19.  TGH. Zaini Azhari (terong Tawah)
20.  TGH. Muhajirin (pengasuh Ponpes .... Dasan Ketujur)
21.  TGH. Fathurrahman (perampuan), dan lainnya.


B.      SEJARAH SINGKAT PONDOK PESANTREN DARUL FALAH

Pondok Pesantren Darul Falah didirikan oleh TGH. Abhar putra dari TGH. Muhyiddin Pagutan. Dilihat dari perkembangan dari sejak berdirinya sampai sekarang, Pondok pesantren Darul Falah dapat dikategorikan dalam 3 fase, yaitu : (a) fase printisan, (b) fase pertumbuhan, (c) fase  perkembangan.

a.     Fase Printisan
Di Kelurahan Pagutan terutama di Lingkungan Karang Buaya dan Presak Timur, terdapat banyak ulama’ sebelum masa kemerdekaan republik Indonesia. Di antaranya yang paling menonjol dan disegani adalah  TGH.Abdul Hamid.
TGH. Abdul Hamid memiliki seorang istri bernama Hajjah Zahrah, putri dari  Haji Abdul Gani dari Banten. Dari istrinya ini beliau mendapat seorang putri yang  bernama Siti Manna. Siti Manna menikah dengan TGH. Muhidindan dikaruniai seorang putra yang diberi nama Abhar. Abhar muda menyelesaikan studinya di sekolah rakyat kemudian melanjutkan ke Pondok Pesantren Darul Ulum  (Setingkat MA) Ampenan dibawah bimbingan guru besar tamatan Universitas Al-Azhar Kairo Yaitu Sayyid Abdurrahman As-Segaf (Bandung). Abhar menimba ilmu Agama Islam di Darul Ulum selama 12 tahun. Setelah penyelesaikan belajarnya di Pondok Pesantren Darul Ulum, dia berangkat ke kota Makkah dan sempat ikut dalam Pergerakan Pemuda Negara Republik Indonesia di Luar Negeri. Kemudian pada tahun 1950, Abhar Muhidin kembali ke tanah Lombok. Dan karena kedalaman ilmu agama yang dimilikinya, maka oleh masyarakat belia diberi gelar Tuan Guru. Sejak saat itu beliau akrab dengan panggilan Tuan Guru Haji (TGH) Abhar.
Sekembali dari tanah suci Makkah, berbagai desakan serta keinginan dari masarakat, meminta  TGH. Abhar membuka sebuah pengajian di bawah bimbingan beliau. Ahirnya beliau mulai membuka pengajian yang mengambil lokasi di serambi rumah beliau yang sangat kecil, hanya berukuran 6 x 3 M2, dan oleh beliau tempat pengajian tersebut diberikan nama DARUL FALAH. Pengajian tersebut di mulai pada tanggal 29 Rajab 1376 Hijriyah bertepatan dengan tahun 1956 Masehi.
 Pada awal berdirinya, Darul Falah hanya memiliki 35 santri yang terdiri dari 30 laki-laki dan 15 perempuan yang berasal dari wilayah Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur. Sekalipun demikian semangat santri sangat tinggi, siang malam para santri mengaji dengan tekun, tanpa ada libur kecuali hari-hari libur Nasional. Karena Pondok Pesantren Darul Falah didirikan dengan keyakinan dan keihlasan lillaahi ta’aala ( semata-mata karna Allah ), maka lambat laun seiring berjalannya waktu Darul Falah mulai menampakkan tanda-tanda kemajuannya. Hal ini terbukti dengan makin banyaknya santri yang masuk pada setiap tahunnya. Pada tahun 1968 santri Darul Falah berjumlah 200 orang. Keberadaan Pondok Pesantren Darul Falah kemudian dikukuhkan dengan Akte Notaris bernomor  35 oleh Notaris Abdurrahim, SH. Pada tanggal 24 November 1968.

b.    Fase Pertumbuhan
Berkat kegigihan dan semangan tak kenal lelah serta keihlasan TGH. Abhar Muhidin selaku pendiri, pengasuh dan pimpinan Pondok Pesantren Darul Falah, Pondok Pesantren Darul Falah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya santri yang datang belajar yang berasal dari berbagai penjuru di Pulau Lombok. Bahkan, terdapat beberapa santri yang berasal dari luar pulau Lombok seperti dari Bali dan Sulawesi. Di sisi lain, keadaan ini menyebabkan Pimpinan Pondok Pesantren Darul Falah berupaya untuk mencari tempat yang lebih luas karena prasarana yang ada sudah tidak memungkinkan untuk menampung santri yang semakin banyak.
Pada tahun 1988 lokasi Pondok Pesantren Darul Falah dipindahkan ketempat yang lebih luas yaitu di sebelah barat Lingkungan Peresak. Di lokasinya yang baru ini, Darul Falah mulai berbenah. Ruang-ruang kelas serta asrama santri mulai dibangun meskipun dalam model bangunan semi permanen karena keterbatasan dana pada waktu. Lima tahun berlalu sejak kepindahan Pondok Pesantren dari karang Buaya ke Presak, tepatnya tanggal 1 Syawal 1413 Hijriah TGH. Abhar Muhyiddin, pendiri serta pimpinan pertama Pondok Pesantren Darul Falah wafat.

c.     Fase perkembangan


Setelah wafatnya TGH. Abhar Muhiddin kepengurusan Pondok Pesantren Darul Falah dilanjutkan oleh putranya TGH. Muhammad Mustiadi Abhar. Di bawah kepimpinan TGH. Muhammad Mustiadi Abhar banyak kemajuan yang dicapai oleh Pondok Pesantren Darul Falah. Diantaranya, dalam mendukung program pemerintah wajib belajar 9 tahun (wajar Dikdas 9 tahun) santri di samping belajar ilmu agama melalui Madrasah Diniyah juga diberi kesempatan mengikuti pelajaran umum dengan membuka SMP terbuka (Kejar paket B). SMP terbuka mulai di selenggarakan di Pondok Pesantren darul Falah pada tahun 1995. Dari sinilah lembaga pendidikan umum dikembangkan sehingga lahirlah SMA Darul Falah  pada tahun 2000, Dan SMP Salafiyah Darul Falah pada tahun 2001, dan SMK Darul Falah pada tahun.....

C.   LETAK GEOGRAFIS
Pondok Pesantren Darul Falah terletidak di Lingkungan Presak Kelurahan Pagutan Kecamatan Mataram Kota Madya Mataram tempatnya di Jalan Banda Seraya  No. 47 Pagutan. Pondok Pesantren Darul Falah didirikan diatas areal tanah seluas  ± 6000 M2 Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
a.        Sebelah Timur                 : Rumah Penduduk
b.       Sebelah Barat                  : Perumahan
c.        Sebelah Utara                  : Jalan Banda Seraya
d.       Sebelah Selatan               : Perumahan


D.    LEMBAGA-LEMBAGA DI BAWAH PONDOK PESANTREN DARUL FALAH
Sebagai sebuah yayasan, Pondok Pesantren Darul Falah menaungi beberapa lembaga untuk menjalankan program pesantren sesuai bidang masing-masing. Lembaga-lembaga tersebut adalah:

1.     Madrasah Diniyah Darul Falah
Madrasah Diniyah (Madin) Darul Falah adalah lembaga pendidikan yang bernaung di bawah yayasan Pondok Pesantren Darul Falah. Madin Darul Falah bergerak di bidang pendidikan agama. Untuk mencetak santri yang benar-benar tafakkuh fiddin (memiliki pemahaman yang paripurna dalam agama). Madrasah Diniyah Darul Falah membentuk beberapa program pengajian yaitu:
a.   Pengjian Klasikal
Pengajian klasikal adalah kegiatan pengajian yang berdasarkan tingkat yaitu dari tingkat satu sampai tingkat enam putra-putri. Pengajian ini adalah kegiatan inti Madrasah Diniyah Darul Falah yang mempelajari kitab-kitab utama semua cabang ilmu yang diajarkan di Madin. Kitab yang di pelajari disesuaikan dengan tingkatan santri dan akan terus berganti seiring dengan kenaikan tingkat secara berkesinambungan.
Proses kenaikan tingkat ditentukan melalui evaluasi terjadwal sesuai dengan materi yang dipelajari pada pengajian klasikal. Evaluasi ini terbagi menjadi 4 tahap yaitu:
a)   Ujian Mid Smester I, diselenggarakan pada pertengahan smester satu dalam setiap tahun ajaran.
b)  Ujian Smester I, diselenggarakan pada akhir smester satu dalam setiap tahun ajaran
c)   Ujian mid smester II, diselenggarakan pada setiap pertengahan smester II dalam setiap taun ajaran.
d)  Ujian mid smester II, diselenggarakan pada setiap ahir smester II dalam setiap ajaran.

b.   Pengajian halaqoh
Pengajian halaqoh adalah pengajian yang diselenggarakan dalam kelompok-kelompok kecil sesuai dengan tingkatan dimana satu kelompok terdiri dari 10–15 orang santri. Kegiatan pengajian halaqoh ini bertujuan untuk mempelajari kitab-kitab tambahan yang dianggap perlu sebagai penunjang materi inti yang dipelajari dalam pengajian klasikal. Selain itu, penyelenggaraan pengajian haloqah juga dimaksudkan sebagai tempat latihan mengajar bagi santri tachassus sebelum diangkat sebagai pengajar tetap pada kelas yang lebih besar (pengajian klasikal).

c.   Pengajian Rauhah
Pengajian rauhah adalah kegiatan pengajian umum yang diikuti oleh santri secara keseluruhan tanpa membedakan tingkatan. Pengajian rauhah dibimbing langsung oleh TGH. Zafrul Fauzan (kepala Diniyah). Tujuannya adalah untuk menyampaikan nasihat-nasihat yang sifatnya umum.

d.   Halaqah Al Qur’an
Adalah suatu kegiatan yang dipersiapkan untuk tahsi qira’ah dan tahfiz AL Qur’an bagi seluruh santri. Kegiatan ini dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 10-15 orang. Setiap kelompok dibimbing oleh seorang tachassus yang tugasnya adalah:
a)   Membimbing santri yang kemampuan bacaannya masih rendah
b)  Mentahsin bacaan santri yang bacaannya masih belum sesuai dengan qaidah yang benar
c)   Menyimak setoran hafalan anggota kelompok bimbingannya sesuai dengan jatah ahafalah yang sudah ditentukan.
d)  Memimpin hizib Qur’an.

e.    Muraja’ah Ammah
Adalah kegiatan belajar sendiri-sendiri bagi seluruh santri sebagai tempat yang terjadwal bagi santri untuk mempersiapkan seluruh materi pelajaran yang akan dipelajari pada keesokan harinya. Kegiatan ini bertempat di aula utama Pon-Pes Darul Falah dengan alokasi waktu selama dua jam yaitu dari jam 20.00-23.00.

f.    Pengajian Ustadz dan Tachassus
Adalah kegiatan pengajian khusus yang diikuti oleh santri tingak lanjut (tahassus) yang mengkaji secara lebih dalam seluruh materi ulumu syari’ah. Pengajian ini dibimbing langsung oleh TGH. Zafrul Fauzan yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga pengajar yang benar-benar memahami setiap materi ilmu syari’ah secara mendalam, menyeluruh dan tidak setengah-setengah terutama pada mata pelajaran yang dipeganggnya. Kitab-kitab yang dipelajari dalam pengajian ini juga adalah kitab-kitab lanjutan (kutubul muthawwalat) daru setiap mata pelajaran.


g.   Pengajian kelas kitab kuning, yaitu pengajian yang diikuti oleh santri yang tidak mengikuti pendidikan umum di ma’had. Pengajian ini diselenggarakan untuk mengisi kekosongan waktu bagi santri yang tidak sekolah pada waktu santri yang lain mengikuti dirasah umumiyah.

h.   Pengajian kelas khusus, pengajian tambahan yang diikuti oleh kelas khusus. Pengajian ini dilaksanakan ketika pelaksanaan kegian pendidikan umum unuk santri-santri yang sudah diseleksi yang memiliki potensi untuk dididik mendalami ulumu syari’ah secara menyeluruh dan mendalam

1.   KEADAAN SANTRI
Santri Madrasah diniyah darul falah adalah anak-anak usia belajar yang datang dari berbagai tempat yang secara sengaja menetap di pondok pesatren selama waktu tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan bimbingan ilmu agama. Secara umum santri madrasah diniyah dibagi dua macam:
1.   Santri Muqim yaitu santri yang menetap di ma’had (tinggal di asrama ma’had). Santri muqim dibagi menjadi dua:
a.   Kelas umum sebanyak 16 kelas yaitu:
b.   Kelas khusus satu kelas
2.   Santri habib kautsar yaitu santri yang datang ke pesantren pada jadwal-jadwal pengajian dan setelah pengajian selesai santri bersangkutan kembali kerumah masing-masing.

Berikut ini rincian data santri madrasah diniyah darul falah:
NO
TINGKAT
PUTRA
KETERANGAN

1 A UMUM
49
MUQIM

1 B UMUM
57
MUQIM

1 C UMUM
40
MUQIM

1 D UMUM
44
MUQIM

2 A UMUM
42
MUQIM

2 B UMUM
40
MUQIM

2 C UMUM
31
MUQIM

2 D UMUM
31
MUQIM

3 A UMUM
42
MUQIM

3 B UMUM
48
MUQIM

4 A HUSUS
16
MUQIM

4 B UMUM
20
MUQIM

4 C UMUM
13
MUQIM

5 A UMUM
19
MUQIM

5 B UMUM
17
MUQIM

6 A UMUM
17
MUQIM

6 B UMUM
18
MUQIM

TAHASSUS
40
MUQIM

HABIB KAUTSAR
10
TDK MUQIM
JUMLAH
594



2.   USTADZ PENGAJAR
Tenaga Pengajar di Madrasah Diniyah Darul Falah sebagian besar di ambil dari ustadz-ustaz yang menjadi alumni pon pes Darul Falah. Ustadz pengajar yang ada di Madrasah Diniyah Darul Falah berjumlah 41 orang.
Berikut ini data nama data nama-nama pengajar dan jumlah jam perpekan di Madrasah Diniyah Darul Falah:
NO
NAMA
JLH JAM
RINCIAN
1
BAPAK ALMUKARRAM
18
ahlaq 1 ( 1, 2, 3 gabung) - nahwu 2, sorof 1, mantiq 1 (6a, 6b)
2
TGH. H. Zafrul Fauzan Tabrani
24
b. arab 5 (1, 2, 3 gabung) - tafsir 3, fiqih 3, b. arab 2, istibyan 1 (4a)
3
Ust. H. Zainun,S.Sos.I
4
Tafsir 2 (6A & 6B)
4
Ust. H. Musleh, S. Pd.
4
Tarih 1, tauhid 1 (6A & 6B)
5
Ust. Mujtahidin
4
arud 1 (5a, 5b, 6a, 6b)
6
Ust. H. zainal Arifin, S. Ag.
8
hadits 2, tasawuf 2 (6a,6b)
7
Ust. Baidawi, SE.
4
Fiqih 4 (5b)
8
Ust. Badarudin
4
Tafsir 2 (4b, 4c)
9
Ust. Islam Jayadi
4
tauhid 1 (4b, 4c, 5a, 5b)
10
Ust. H. Sufian Humaidi
8
fiqih 3, ilmu hadis 1 (6a,6b)
11
Ust. Faizi
8
Tasawuf 2 (4b, 4c, 5a, 5b)
12
Ust. Rosyidin
4
ilmu hadis 1 (4b, 4c, 5a, 5b)
13
Ust. Muaidi, M. Ag
2
usul fiqh 1 (6a, 6b)
14
Ust. Suhaemi
4
sorof 1 (4b, 4c, 5a, 5b)
15
Ust. Nurudin SH. I
4
Fiqih 4 (4b)
16
Ust. Abdurrahman G
4
hadits 2 (4b, 4c)
17
Ust. H. Akmal Hidayatullah
4
fiqih 4 (5a)
18
ust H. Mazhar Khalid
4
khat 1 (1a, 1b, 1c, 1d)
19
Ust. Lalu Zaini Ahmad
4
hadits 2 (5a, 5b)
20
Ust. Safiul Azis
12
Usul fiqh 2 (4a)- Nahwu 2, Usul fiqh 1 (4b, 4c)- tafsir 2 (5a, 5b)
21
Ust. Ibnu Athoillah, S. Pd. I
10
arud 1 (4a)- tarikh 1 (4b, 4c), usul fiqh 1, nahwu 2, tarikh 1 (5a, 5b)
22
Ust. Awwalul Fahmi
4
fiqih 4 (4b)
23
ust. Yusuf Al Hamdani
6
sorof 1, tarih 1 (2c, 2d, 3b)
24
Ust. Hayatullah Humaini
6
tajwid 1, tauhid 1 (2c, 2d, 3b)
25
Ust. Ahmad Kardi, S. Pd.I.
10
tasawuf 3 (2a, 2b) - tasawuf 2 (3a) - tauhid 2 (4a)
26
Us. Wardi Zaini Muktar
11
tasawuf 3 (2c, 2d) - tasawuf (3b) - tasawuf 3 (4a)
27
Ust. Ahmad Lutfi RF. S.EI
14
fiqih 2 (2a,2b, 2c, 2d, 3b) - ulumul qur'an 2, ilmu hadis 2 (4a)
28
Ust. Zulkarnain
10
nahwu 3 (2c, 2d) - nahwu 2 (3b) - imla' 1 (3a, 3b) - Nahwu 3 (4a)
29
Ust. Muhammad Arifin
12
tasawuf 5 (1c, 1d) - tarikh 2 (4a)
30
Ust. Subki
2
hadis 1 (3a,3b)
31
Ust. Muhammad Wajdi
10
fiqih 4 (1c, 1d) -  fiqih 2 (3a) - hadits 2, sorof (4a)
32
Ust. Busairi
2
tauhid 1 (1a, 1b)
33
Ust. Fatoni Hasan
8
fiqih 4 (1a, 1b)
34
Ust. Awaludin
8
nahwu 3 (2a, 2b) - Nahwu 2 (3a)
35
Ust. L. Juaini
2
Tauhid 1 (1c, 1d)
36
Ust. Ahmad Fatoni
3
tarikh 1 (2a, 2b, 3a)
37
Ust. Fahrurrozi, S. Pd
3
tauhid 1 (2a, 2b, 3a)
38
Ust. Abdurrahman
3
sorof 1 (2a, 2b, 3a)
39
Ust. Johamsyah
3
tajwid 1 (2a, 2b, 3a)
40
Ust. Sahironi Kholis
4
al qur'an 1 (1a, 1b, 1c, 1d)
41
Ust. Hidayatullah Fadli
10
tasawuf 5 (1a, 1b)
JUMLAH
273




 
2.    Lembaga Pendidikan Umumiyah
Lembaga pendidikan umumiyah yang ada di Pondok Pesantren Darul Falah ada 3 macam, yaitu:
a.      SMP salafiyah Darul Falah
b.     SMA Darul Falah
c.      SMK darul Falah

3.    Jam’iyah Ahli Thariqat Qadiriyah Wannaqsabandiyah Mu’tabaroh Darul Falah.

Adalah lembaga yang mengkoordinir jamaah thariqat yaitu orang -orang yang telah mengambil bai’ah baik kepada TGH. Abhar maupun TGH. M. Mustiadi abhar.  Sebagaimana tercantum di dalam dokumen yang ada sampai saat ini jamaah yang telah mengambil bai’ah thariqat qadiriyan wanaqsabandiyah mu’tabarah Darul Falah sudah tercatat mencapai lebih dari seratus ribu jammah. Jamaah thariqat ini tersebar diseluruh penjuru pulau Lombok.
Untuk memudahkan koordinasi antara jammah dengan Al Mursyid maka dibentuk ketua jamaah. Ketuan jamaah ditunjuk langsung oleh Al Mursyid berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Setiap ketua jamaah bertugas untuk mengkoordinir seluruh jamaah yang di dusun/kampungnya. Masing-masing ketua jamaah membawahi 20-100 orang jamah, ini tergantung pada jumlah jamaah yang ada di kampong tersebut.
Di samping itu, Al mursiyd juga membentuk coordinator penghubung dari pesantren (tim pusat) untuk memudahkan koordinasi Al Mursyid dengan para ketua jamaah. Setiap kooedinator penghubung bertanggung jawab sebagai satu kecamatan. Sampai saat ini jumlah dari ketua jamaah thariqat yang ada sebanyak 450 orang.
Adapun kegiatan-kegiatan yang ada pada jamaah thariqat ini adalah sebagai berikut:
1.     Melakukan istigosah setiap sekali seminggu oleh setiap ketua jamaah di tempatnya masing-masing.
2.     Pengajian husus jamaah yang diisi langsung Al Mursyid di pesantren sebanyak 2 kali semingggu yaitu: hari ahad pagi untuk jamaah laki-laki dan selasa siang untuk jamaah perempuan.
3.     Pengajian umum para tokoh dan sesepuh Pon Pes Darul falah yang di adakan di tempat-tempat jamaah secara berkala
4.     Layatan kematian: mengahadiri acara pemakaman apabila ada jamaah maupun keluarga jamaah yang meninggal dunia

4.    Ikatan Alumni Pondok Pesantren Darul Falah (IKADAFA)
Ikadafa adalah lembaga yang mengkoordinir semua alumni dan abituren yang pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren Darul Falah. Program-program yang dijalankan oleh lembaga ini diantaranya:
a.      Reuni tingkatan, diselenggarakan oleh masing-masing tingkatan yang ada. Waktu pelaksanaan sesiau dengan kesepakatan masing-masing tingkatan.
b.     Reuni akbar, pertemuan seluruh alumni dari angkatan pertama sampai angkatan terahir, diselenggarakan satu kali satu tahun dan bertempat di pondok pesantren
c.      Bahtsul Masa’il Alumni
d.     Layatan bagi alumni atau keluarga alumni yang kena musibah (meninggal dunia)


5.    Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Darul Falah

KBIH telah membimbing jamaah haji sebanyak 11 kali, setiap tahun KBIH Darul Falah selalu berpartisipasi secara aktif dalam membimbing jamaah haji Khususnya Jamaah Haji Kota Mataram.
Untuk tetap menjaga kemabruran haji setia rombongan yang dibimbing oleh KBIH Darul Falah setelah kembali ke Tanah Air selalu diarahkan untuk membentuk Majlis Taklim, dan alhamdulillah kegiatan masing-masing Majlis Taklim berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Pada musim haji 2011-2012 yang baru lalu, KBIH Darul Falah Alhamdulillah membimbing sebanyak 49 (empat puluh sembilan) Jamaah yang tergabung dalam kloter utuh kota Mataram.

IDENTITAS KBIH
Nama                          : KBIH Darul Falah
Alamat                        : Pondok Pesantren Darul Falah Pagutan Mataram
                   Jl. Banda Sraya No. 47 Kota Mataram
Pembina                      : TGH. M. Mustiadi Abhar
Ketua                          : TGH. Muammar Arafat. SH. MH
Pembimbina    : 1. TGH. Mustiadi Abhar
                           2. TGH. Zafrul Faozan Tabrani
                           3. TGH. Badrul Ihsan
                           4. TGH. Ahmad Madani
                           5. TGH. Muammar Arafat, SH. MH
                           6. TGH. Turaihan Azhuri
                           7. TGH. Khaeril Abrar
                           8. TGH. Muzahar Bukhori
                           9. TGH. Ulul Azmi
                          10. Ust. H. Musleh, S. Pd
                           11. H. Saeful Abdi




       E.   JADWAL YAUMIYAH SANTRI
NO
WAKTU
KEGIATAN
1
04.00 -- 05.00
Bangun tidur dan Qiyamullail
2
05.00 -- 05.50
Shalat Subuh & Wirid
3
05.50 -- 06.00
Persiapan pengajian Klasikal
4
06.00 -- 08.15
Pengajian Klasikal Madin
5
08.15 -- 08.30
Solat Duha berjamaah
6
08.30 -- 09.30
Sarapan, mandi, persiapan mengikuti pendidikan umum
7
10.00 -- 12.30
Dirasah umumiyah
8
12.30 -- 13.30
Istirahat, salat, makan siang, persiapan lanjutan pendidikan umum
9
12.30 -- 15.00
lanjutan pelajaran umum
10
15.00 -- 15.30
istirahat, persiapan salat asar
11
15.30 -- 17.00
salat asar & Pengajian Rauhah
12
15.30 -- 17.00
Solat Asar & Rauhah
13
17.00 -- 18.00
Kegiatan Jasmaniyah & persiapan salat magrib
14
18.00 -- 19.00
Salat magrib & wirid
15
19.00 -- 19.45
Pengajian Halaqah
16
19.45 -- 20.00
Solat isa berjamaah
17
20.00 -- 20.30
halaqah qur'an
18
20.30 - 21.00
istirahat, persiapan murajaah ammah
19
21.00 -- 23.00
Murajaah ammah
20
23.00 -- 04.00
istirahat